Petani Lumajang, Salim Kancil, Tewas Dianiaya Preman Suruhan Kades karena Tolak Tambang Ilegal

Sorotan24 Dilihat

aSIBAYGROUPKOMUNIKA.COM.//Lumajang, 26 September 2015 – Tragedi memilukan menimpa Salim Kancil (46), seorang petani asal Desa Selok Awar-Awar, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Ia tewas secara mengenaskan setelah dianiaya puluhan orang bersenjata tajam pada Sabtu pagi (26/9/2015).

Kekerasan itu bermula dari penolakan Salim terhadap aktivitas tambang pasir ilegal yang merusak lahan pertanian warga. Penolakan keras tersebut membuatnya menjadi sasaran kebencian, terlebih karena Kepala Desa Selok Awar-Awar diduga terlibat dalam bisnis tambang ilegal tersebut.

Saksi mata menyebutkan, rumah Salim didatangi massa yang kemudian menyeret dan menganiayanya hingga meninggal dunia. Ironisnya, kekerasan itu disebut melibatkan preman bayaran yang berafiliasi dengan perangkat desa.

Kasus ini menjadi potret nyata konflik agraria dan lingkungan di Indonesia, di mana warga kecil kerap menjadi korban ketidakadilan akibat benturan kepentingan antara masyarakat dengan pemodal dan pejabat.

Hingga kini, masyarakat sipil dan pemerhati lingkungan menegaskan bahwa kasus Salim Kancil adalah peringatan agar aparat penegak hukum serius memberantas praktik tambang ilegal sekaligus melindungi keberanian rakyat kecil dalam memperjuangkan hak atas tanah dan lingkungan hidup.