Pemuda Asal Pekalongan Drop Hingga Meninggal Dunia Setelah Tahu Tabungannya Tidak Bisa Cair di BMT Mitra Umat

Peristiwa609 Dilihat

sibaygroupkomunika/ Pekalonga,- Muhammad Sholeh (28), seorang pemuda asal Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, mengalami nasib tr* g*s. Sholeh, yang bekerja sebagai pembuat freezer atau mesin pendingin kapal, meninggal dunia di tengah upayanya untuk mencairkan uang tabungan di BMT Mitra Umat yang tak kunjung berhasil.

Uang yang ia kumpulkan dengan susah payah tersebut rencananya akan digunakan sebagai bekal untuk menikah.

Kisah pilu ini berawal dari Sholeh, anak pertama dari pasangan SL (52) dan WH (44), yang tiba-tiba jatuh sakit setelah mendapati tabungannya tak dapat dicairkan. Kesehatannya terus memburuk hingga akhirnya ia harus dilarikan ke rumah sakit. WH, ibu korban, dengan mata berkaca-kaca membenarkan kabar duka tersebut.

“Iya, anak saya meninggal dunia di saat uang tabungannya tidak bisa dicairkan. Kondisinya drop waktu itu hingga harus opname,” ungkap WH saat ditemui di rumahnya pada Senin, 2 September 2024.

WH mengakui bahwa kondisi kesehatan anaknya yang memburuk tak lepas dari beban pikiran yang ia rasakan terkait uang tabungannya. Menurutnya, Sholeh sempat mengeluh tentang uang yang telah lama ia simpan namun tak bisa diambil.

“Anaknya saya pernah cerita kalau uang yang ada di tabungan itu untuk bekal menikah. Setahu saya, dia menabung sudah cukup lama meski sekarang tersisa Rp 14 juta,” tuturnya.

SL, ayah korban, menambahkan bahwa Sholeh adalah sosok yang rajin menabung. Setiap dua minggu sekali, ia selalu mengirimkan uang sebesar Rp 1 juta ke ibunya.

Sebagian uang itu ditabungkan di BMT Mitra Umat, sementara sisanya digunakan untuk membantu kebutuhan keluarga.

“Sebelum Lebaran, saat ramai kabar soal BMT itu, anak saya pulang ke rumah. Di rumah, ia mengalami sakit hingga harus opname selama lima hari. Kondisinya sempat membaik, tapi kemudian drop lagi dan akhirnya meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit selama 10 hari,” kenang SL dengan suara berat.

Tragedi ini menjadi sebuah pengingat akan pentingnya transparansi dan tanggung jawab lembaga keuangan terhadap nasabahnya.

Komentar