Aceh Tamiang.-sibaygroupkomunika.com // Pemerintah Desa (Pemdes) Kuala Pusung Kapal (KPK) optimis menghidupkan kembali obyek wisata alam dan lingkungan di wilayahnya hingga akses ke Pante Pusong Ciom.
Hal itu disampaikan Datok Penghulu Kampung KPK, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang, Rianto kepada media sibaygroupkomunika.com saat dimintai pandangannya tentang prospek jangka panjang dukungan pendapatan asli desa (PAD) bagi Kampung atau Desa Kuala Pusung Kapal serta potensi sumber daya lokal, Rabu, 04 Juni 2025.
Menurut Rianto, potensi sumber pendongkrak PAD mulai tingkat desa hingga ke tingkat pemerintah daerah (Pemda) di Kecamatan Seruway sangatlah potensial sesuai upaya dan kerja keras Bupati Aceh Tamiang, Irjen Pol. (P) Drs. Armia Fahmi, M.H., salah satunya di Desa Kuala Pusong Kapal (KPK).
“Terdapat beberapa potensi wisata alam hingga wisata kuliner di wilayah Desa Kuala Pusung Kapal, Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang, itu menjanjikan untuk penguatan ekonomi desa hingga ke tingkat Pemerintah kabupaten (Pemkab) melalu hasil PAD,” ujar Datok Rianto, akrab disapa Anto.
Menurut Datok Penghulu Kampung Kuala Pusung Kapal itu, wisata alam pantai yang sudah pernah berkembang adalah Pantai Pusong Ciom berlokasi dilepas pantai, rute untuk melalui obyek wisata ini melintasi kawasan wisata lainnya dalam wilayah Desa Kuala Pusung Kapal, seperti Penangkaran Tuntong atau jenis Penyu dikelola salah satu organisasi berbasis konservasi.
“Terdapat juga beberapa titik strategis obyek wisata lainnya dapat dikembangkan di Desa atau Kampung Kuala Pusung Kapal, seperti Wisata Mancing dan Wisata Alam Lingkungan untuk Outbond bagi pelajar, Pemdes Kuala Pusung Kapal akan rancang dan siapkan prospek ekonomi dan PAD tersebut,” sebut Datok Penghulu Kampung KPK itu.
Datok Anto menambahkan, sejalan dengan program dan terobosan Bupati Aceh Tamiang untuk menciptakan peningkatan PAD guna mendongkrak keuangan daerah, dirinya sangat berkomitmen mewujudkan harapan Bupati Armia Fahmi demi percepatan dan pencapaian target pembangunan di Aceh Tamiang tercinta ini.*
Reporter : S. Adi. P
Komentar